Di tengah dinamika perubahan global, muncul satu bidang yang berperan sebagai penopang baru bagi pertumbuhan ekonomi, yang disebut sebagai ekonomi kreatif. Bukan hanya sekedar tren sesaat, ekonomi kreatif juga telah menjadi fondasi yang penting bagi banyak negara, termasuk Indonesia, yang mana hal ini berguna untuk menghadapi tantangan pada era digital dan globalisasi.
Pasti ada beberapa orang yang bertanya apa itu ekonomi kreatif? Apakah berbeda dengan ekonomi yang dari dulu sudah ada? Secara sederhana, ekonomi kreatif adalah sebuah kegiatan ekonomi yang mengandalkan ide, inovasi, dan kreativitas sebagai kunci utama.
Produk yang dihasilkan tidak selalu berbentuk fisik, namun tetap memiliki nilai jual yang tinggi karena orisinalitas dan keunikannya yang ditawarkan. Misalnya seperti seni pertunjukan, desain, kuliner, sampai aplikasi.
Menariknya, bidang ini tidak memerlukan sumber daya alam dalam skala besar. Cukup dengan pikiran yang kreatif dan bantuan teknologi, siapa pun bisa menjadi pelaku ekonomi kreatif. Inilah yang membuatnya relevan dan merangkul berbagai lapisan masyarakat.
Bukan hanya soal keuntungan semata, namun juga tentang menciptakan nilai, menyerap tenaga kerja, serta menjaga warisan budaya. Ini adalah bidang yang terbilang fleksibel, adaptif, dan mampu tumbuh bahkan pada saat krisis melanda, misalnya saat pandemi COVID-19.
Tidak hanya itu, ekonomi kreatif juga memberi ruang yang luas bagi generasi muda penerus bangsa untuk berkontribusi tanpa harus menunggu kesempatan kerja dari industri konvesional. Dengan adanya bidang ini, generasi muda bisa menjadi pencipta lapangan pekerjaan dan bukan hanya sekedar pencari kerja.
Ekonomi kreatif memiliki beberapa contoh dan bisa kamu jadikan acuan apabila kamu ingin menjadi pelaku bidang yang satu ini. Berikut ini adalah beberapa contohnya:
Saat ini banyak masyarakat yang lebih suka kepada hal-hal yang instan dan cepat. Hal ini karena mereka memiliki aktivitas lain seperti bekerja yang mengharuskan berangkat pagi dan menjadikan tidak sempat untuk memasak makanan dari awal.
Di sinilah peran kuliner inovatif seperti frozen food dan makanan instan yang bisa hanya perlu dipanaskan sehingga lebih menghemat waktu. Tidak hanya menjual produk, kuliner inovatif juga menjual kreativitas, branding, dan strategi pemasaran.
Saat ini, di Indonesia sendiri sudah banyak generasi muda yang membuat film dan animasi. Contohnya seperti film Jumbo, KKN di Desa Penari, dan masih banyak lagi adalah sedikit dari banyaknya contoh produk ekonomi digital yang dihasilkan dari ide dan teknologi sehingga menghasilkan hiburan yang bernilai ekonomi tinggi.
Aplikasi yang dapat di-install pada gadget juga termasuk produk dari bidang ekonomi yang satu ini dengan produk digital yang berbasis teknologi. Tentunya, karena para developer ingin memahami dan memenuhi kebutuhan pasar untuk lebih memudahkan hidup.
Itulah beberapa serba-serbi tentang ekonomi kreatif.
Sebagai generasi muda penerus bangsa, pasti banyak anak muda yang ingin merintis usaha dan bisnis sendiri. Namun, hal yang seringkali menjadi hambatan adalah masalah modal yang masih kurang sehingga anak muda takut untuk mengambil langkah.
Padahal, ada banyak cara untuk mendapatkan modal usaha, salah satunya dengan menggadaikan barang elektronik ke Raja Gadai. Raja Gadai adalah jasa pegadaian elektronik yang bisa kamu jadikan pilihan untuk mendapatkan modal usaha. Tunggu apalagi? Segera gadaikan barang elektronik kamu ke Raja Gadai sekarang juga! Untuk informasi lebih lanjut, silahkah hubungi nomor (021) 2229 2676 atau kunjungi website resmi Raja Gadai dengan klik link ini.